Diceritakan pada Hari Pembalasan kelak, ada seorang
hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, mensia-siakan umurnya di
dunia untuk berbuat maksiat.
Tetapi ia berkeras membantah.
"Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar.
Saya tidak melakukan semua itu."
"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul
telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap
penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang
berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian.
Makanya ia pun menyanggah,
"Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tidak
ada siapa kecuali aku dan suaramu."
"Inilah saksi-saksi itu,"ujar malaikat.
Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi."
Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan."
Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang
mencium."
Bibir mengaku, "Saya yang merayu."
Lidah menambah, "Saya yang mengisap."
Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan
meremas."
Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika
ketahuan."
"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan
memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia
putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal masukkan ke dalam neraka
jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, tiba2 terdengar
suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:
"Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai
saksi."
"Silakan", kata malaikat. "
Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah
malam yg hening, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang
menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji,
bahawa apabila ada seorang hamba kemudian bertaubat,
walaupun selembar bulu matanya saja yg dibasahi air
matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka?
Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai
saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata
penyesalan."
Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut
di bebaskan dari neraka dan dihantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara
bergaung kepada para penghuni syurga: "Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk
syurga kerana pertolongan selembar bulu mata."
No comments:
Post a Comment